Jumat, 11 Februari 2011

KILLING ME INSDE

 
Band Killing Me Inside (Killms) adalah band bergenre Modern Rock / Emo yang dibentuk pada awal tahun 2006 dengan personilnya, yaitu : Sansan sebagai vokalis, Raka dan Josaphat sebagai gitaris, Onadio sebagai bassis dan Rendy pada drum. Pada pertengahan '08, Raka (gitaris) Killing Me Inside terpaksa mengundurkan diri untuk bergabung dengan band lain (Vierra) karena beberapa alasan.

"Gue harus mengundurkan diri dari band ini (Killms) karena adanya bentrok antara 2 band yaitu Killing Me Inside dan Vierra. Kedua band ini akan menjalankan kontrak dimana suatu pihak tidak membolehkan playernya untuk mempunyai lebih dari 1 band. Saat ini gue berada di posisi yang bagi gue hasil akhirnya sama skali bukan apa yang gua inginkan, dimana gue diharuskan untuk memilih Vierra yang disebabkan oleh "suatu faktor keluarga" yang sama sekali gak bisa gue tolak," kata Raka seperti yang dituliskan di Blog Myspace Killms.

Kemudian pada tahun itu, memasuki 2009, setelah beberapa kali manggung dan melakukan tour, Sansan (Vokalis) dan Rendy (Drum) meninggalkan band dan juga karena beberapa alasan. Sansan sebagai vokalis keluar karena memang pilihannya dia sendiri untuk keluar (sekarang ada di Pee Wee Gaskins) dan Rendy sebagai Drummer mengundurkan diri karena sibuk untuk rencana jangka panjangnya demi masa depan.

Formasi terbaru Killms adalah sebagai berikut: Onadio sebagai vokalis, Josaphat pada gitar, Agung pada bass dan Davi untuk menggantikan Rendy pada drum. Band ini sudah mempunyai satu album yaitu "A Fresh Start For Something New" yang hitsnya lagunya yaitu "The Tormented".
 
 
 
KILLING ME INSIDE (STREET TEAM CREW) . STREET TEAM adalah nama fans dari KILLING ME INSIDE . Band yg di buat pada tahun 2005 ini berhasil menciptakan musik - musik beraliran METAL -SCREAM . San - san , Onadio , Josaphat , Raka , dan Rendy ini adalah bukti kesuksesan band KILLING ME INSIDE ini . Pada awal - awal nya , band ini hanya band yg sekedar band biasa saja kalo bisa di katakan . Tp , berkat ke- 5 orang tersebut jadilah band KILLING ME INSIDE menjadi terkenal di kalangan anak muda jaman skrg . Lanjut , pada saat KILLING ME INSIDE me-Lunchingkan album terbaru'a yg ber tema . A FRESH START FOR SOMETHING NEW . Tp , sayang . Gitaris band tersebut harus hengkang dari kesatuan band KILLING ME INSIDE ini . KILLMS adalah kependekan dari nama KILLING ME INSIDE . Lanjut , pada saat KILLMS sudah terkenal dan meproduksi kan baju'a di suatu distro di daerah duren 3 tiga itu yg bernama "CROOZ FASHION DISTORTION" , dan distro - distro ternama lain nya . Tiba - tiba sang vockalis dan sang drumer memundurkan diri pula sama seperti hal nya RAKA . Selang waktu berjalan , band KILLMS ini pun menemukan pengganti dari SAN - SAN dan RENDY . Yaitu , AGUNG pd bass , dan DAVI pd drum . Berubah lah formasi dari band KILLING ME INSIDE ini . Menjadi , ONAD (VOCKAL) , JOSAPHAT (GITAR) , DAVI (DRUM) , dan AGUNG (BASS) . Akhir'a setelah KILLMS yg di beritakan akan hancur . Karena semangat dari ONADIO LEONARDO dan JOSAPHAT KLEMENS itu pun , KILLING ME INSIDE yg berdiri pd tahun 2005 ini , berhasil menjadi band yg patut di perbincang kan karena kesuksesan nya . Sampai skrg KILLING ME INSIDE sudah menjelajahi kota - kota yg ada di INDONESIA ini . Dan STREET TEAM pun mempunyai angota yg cukup banyak . Jadi , SUKSES untuk band kita terCINTA . " KILLING ME INSIDE "
 

Kenapa model rambut kalian berubah-ubah?” Seorang anak laki-laki usia belasan tahun bertanya kepada tiga remaja laki-laki flamboyan yang sedang duduk di atas panggung. “Dulu kan rambut personil Killing Me Inside panjang-panjang, sekarang jadi pendek,” jelas sang penanya.

Salah satu dari tiga remaja yang ditanya tadi, yang saat itu sedang memegang microphone, tersenyum penuh makna. Sepertinya ia sudah terbiasa menerima pertanyaan yang tidak krusial seperti ini dari penggemarnya. Kemudian dengan gerakan yang minimalis, takut merusak tatanan rambutnya yang rapi, ia serahkan microphone di tangannya kepada rekannya yang memiliki rambut paling pendek di antara yang lain. “Kalau gue sih simpel aja. Gerah. Ya, global warming,” kata remaja bernama Onad tersebut. “Ditambah lagi karena sekarang ada Justin Bieber.” Tawa pun meledak di seisi ruangan.

Menyusul kemudian pertanyaan-pertanyaan lain dari anak-anak sebaya lainnya. Kebetulan petang hari itu (29/09) di Score!, Cilandak Town Square, Jakarta sedang digelar konferensi pers Killing Me Inside yang meluncurkan self-titled album penuh mereka dibawah label baru, Crooz Records. Vokalis Onadio Leonardo—yang biasa dipanggil Onad, pemain gitar Josaphat Klemens dan pemain drum Davi Frisya dari Killing Me Inside, tampak semangat meladeni satu demi satu pertanyaan yang ditujukan dari fans untuk mereka.

Sekitar 50 orang remaja penggemar Killing Me Inside, yang memiliki sebutan "Killms Street Team," menghadiri peluncuran album tersebut. Kebetulan mereka adalah 50 pembeli pertama CD album tersebut di Distro Crooz, yang kemudian memperoleh golden ticket untuk hadir di acara ini.

Album self-titled yang diedarkan secara nasional oleh Royal Prima Musikindo (RPM) itu sudah beredar di pasaran sejak awal bulan Agustus silam. Menurut Dian Putra Agung dari Crooz Records, album tersebut mendapatkan penerimaan yang sangat baik dari penggemar.

Sejak dibentuknya di awal 2007 hingga kini band pengusung genre post-hardcore/screamo—yang sekarang lebih memilih untuk disebut modern rock—itu memang telah berhasil memperoleh banyak penggemar. Jumlah fans mereka di Facebook sampai dengan saat ini telah mencapai 616.500 orang dan sepertinya akan terus bertambah. “Mereka adalah salah satu dari sedikit band indie yang sukses tanpa mengandalkan major label,” kata Wendi Putranto dari Rolling Stone yang menjadi moderator konferensi pers.

Namun, kini Killing Me Inside telah memasuki suatu fase lain dalam bermusik. Jika selama ini mereka berkiprah sebagai band indie, bergabungnya dengan label RPM membawa mereka masuk ke dunia mainstream. “Kami sekarang semakin masuk ke industri, semakin banyak tantangan. Kami mulai serius dan mudah-mudahan lebih menghasilkan,” kata gitaris Josaphat.

Anggapan bahwa sebuah band berkompromi dengan label besar maka band tersebut akan mengubah arah musikalitasnya, sepertinya tak berlaku bagi Killing Me Inside. “Kami punya jenis musik sendiri. Dan kami percaya musik kami akan jadi besar,” imbuh Josaphat.

Terbukti, pada album kali ini, masih bisa disimak lagu-lagu baru dengan tipikal musik Killing Me Inside dari era A Fresh Start For Something New, yang relatif keras dan cepat: “Moving On”. Bahkan dua lagu dari album tahun 2008 itu kembali masuk ke album self-titled ini: “Blessed by the Flowers of Envy” dan “Come On Girl We’ll Burn Money on Vegas”. Tapi pada album kali ini Killing Me Inside mencoba beberapa hal baru, seperti penggunaan keyboards dan permainan gitar akustik.

“Ini album pertama gue sebagai vokalis,” Onad menambahkan perubahan yang terjadi pada bandnya. Vokalis pertama Killing Me Inside, Sansan, kini tergabung dengan Pee Wee Gaskins. Pada formasi lama Onad adalah pemain bas.

Selain itu, di album ini, Killing Me Inside menggunakan lirik berbahasa Indonesia pada beberapa lagu. Kabarnya, track bertajuk “Biarlah” direkam dalam dua versi. Versi yang pertama ada dalam album, sedangkan yang kedua adalah versi duet bersama artis cantik Luna Maya. Pihak label menguatkan, bahwa nantinya akan dibuat pula video klip untuk “Biarlah” versi duet dengan Luna Maya tersebut.

“Kami akan menjalani tur. Kami akan manggung bareng Luna Maya dan Gading Martin. Mereka berdua akan bernyanyi untuk lagu 'Tanpa Dirimu' dan 'Biarlah',” jelas Onad.

Usai konferensi pers, dibantu dua additional players pada keyboard dan bass, Killing Me Inside membawakan empat lagu dari album terbaru untuk menghibur para wartawan serta fans yang datang pada sore hari itu; “Biarlah,” “Tanpa Dirimu,” “Forever,”  serta “Torment”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar